tahapan manajemen proyek
PROYEK KONSTRUKSI
• Kegiatan yang hanya satu kali terjadi
• Berjangka pendek
• Proses mengolah Sumber daya proyek (5m)
KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI
• Bersifat Unik
– Tidak ada yang sama persis
– Besifat sementara
– Melibatkan grup pekerja yang berbeda
• Dibutuhkan Sumber Daya
• Organisasi
Dalam pencapaian tujuan telah ditentukan 3 batasan
• Besarnya Biaya (Anggaran) yang dialokasikan
• Jadwal yang harus dipenuhi
• Mutu yang harus dipenuhi
Ketiganya disebut dengan tiga kendala (triple contrain)
ketiganya merupakan parameter penting bagi
penyelenggaraan proyek yang sering diasosiasikan sebagai
sasaran proyek
Ketiga batasan tersebut bersifat tarik menarik, dapat
digambarkan seperti gambar di bawah
SASARAN PROYEK KONSTRUKSI (Tiga
Kendala/Triple Constrain)
• Bagunan Sipil (jalan, jembatan, bendungan, dan
infrastruktur)
Ciri-ciri dari bangunan sipil adalah :
• Proyek konstruksi yang digunakan untuk mengendalikan alam agar
berguna bagi kepentingan manusia
§ Dilaksanakan pada lokasi yang luas dan panjang
§ Manajemen diperlukan untuk memecahkan masalah
JENIS-JENIS PROYEK KONSTRUKSI
Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui
suatu proses yang panjang yang di dalamnya dijumpai
banyak masalah yang harus diselesaikan.
• Adanya kebutuhan (need)
• Studi Kelayakan (feasibility study)
• Membuat penjelasan yang lebih rinci (briefing)
• Membuat rancangan awal (preleminary design)
• Membuat rancangan yang lebih rinci (design development dan detail
design)
• Melakukan Pengadaan (procurement/tender)
• Pelaksanaan (construction)
• Pemeliharaan dan persiapan penggunaan (maintenance & start up)
Adapun tahapan-tahapan proyek konstruksi
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Adanya Kebutuhan (Need)
Semua proyek konsruksi biasanya dimulai dari gagasan
dibangun berdasarkan kebutuhan (Need)
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi
biaya
• Meramalkan manfaat yang akan diperoleh
• Menyusun analisis kelayakan proyek
• Menganalisis dampak lingkungan yang akan terjadi
Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek
bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk
dilaksanakan
Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Penjelasan (Briefing)
Pada tahap ini pemilik proyek menjelaskan fungsi
proyek dan biaya yang diijinkan sehingga konsultan
perencana dapat dengan tepat menafsirkan keinginan
pemilik.
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga
ahli
• Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan
lapangan, merencanakan rancangan, taksiran biaya, persyaratan
mutu.
• Menyiapkan ruang lingkup kerja, jadwal, serta rencana pelaksanaan
• Membuat sketsa dengan skala tertentu sehingga dapat
menggambarkan denah dan batas-batas proyek.
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design)
yang lebih mendetail sesuai dengan keinginan dari
pemilik. Seperti membuat Gambar rencana, spesifikasi,
rencana anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan,
dan sebagainya.
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Mengembangkan ikthisiar proyek menjadi penyelesaian akhir
• Memeriksa masalah teknis.
• Meminta persetujuan akhir dari pemilik proyek
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Perancangan (Design)
• Mempersiapkan :
§ Rancangan terinci
§ Gambar kerja, spesifikasi dan jadwal
§ Daftar kuantitas
§ Taksiran biaya akhir
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Pengadaan/Pelelangan
(Procurement/Tender)
Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan
kontraktor yang akan mengerjakan proyek konstruksi
tersebut, atau bahkan mencari sub kontraktornya
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Prakulaifikasi
• Dokumen Kontrak
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Pelaksanaan (Construction)
Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan
yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah
dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan
biaya, waktu yang sudah disepakati, serta dengan mutu
yang telah disyaratkan.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah merencanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan semua oprasional di lapangan :
• Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah
§ Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
§ Perencanaan dan pengendalian organisasi lapangan
§ Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja
§ Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan
(Maintenance & Start Up)
Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar
bangunan yang telah sesuai dengan dokumen kontrak
dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
• Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data
selama pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing)
• Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakankerusakan
• Mempersiapkan petunjuk oprasional/pelaksanaan serta pedoman
pemeliharaan.
• Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Dana yang dikeluarkan harus termanfaatkan
se-efektif dan se-efisien mungkin.
Setiap proyek harus dapat diselesaikan dengan
waktu yang tidak boleh terlambat, mutu yang
sesuai dan biaya yang semurah mungkin.
Tingkat kebocoran anggaran harus se-minimal
mungkin
TUJUAN DAN SASARAN MANAJEMEN
PROYEK
MENGAPA PROYEK GAGAL
31
Masalah SDM.
– Kurangnya ketrampilan dan pengetahuan anggota
team.
– Kekurang Pengertian tentang sasaran bersama
– Kurangnya pembinaan team
Methodology
– Belum ada prosedur yang standar atau
– Penyusunan project prosedur yang tidak tepat
– Tidak dipakainya project prosedur yang telah disusun
dengan susah payah
Funding.
– Perencanaan pendanaan yang tidak sesuai
MENGAPA PROYEK GAGAL
32
Keterbatasan teknologi.
– Kekurangan penguasaan basis teknologi sebagai
sarana melaksanakan proyek.
– Tidak diperhitungkannya keperluan teknologi untuk
melaksanakan proyek pada waktu merencanakan
proyek.
– Kekurang mampuan dalam mengidentifikasikan
sumber-sumber teknologi yang diperlukan untuk
menunjang pelaksanaan proyek
– Belum tersedianya teknologi untuk melaksanakan
proyek.
Permainan Politik
– Pengutamaan kepentingan pribadi dan pemanfaatan
– proyek untuk pemenuhan hasrat pribadi.
sasaran harus jelas, metodologi yang tepat dan
pelaksana yang profesional
anggaran yang pasti tetapi realistis sesuai dana yang
tersedia
target waktu yang pasti tetapi realistis
team yang terkoordinir dan termotivasikan dengan baik
komunikasi yang simple tetapi efektif
pengambilan keputusan yang jelas dan mengarah
kedepan
perencanaan yang flexible sehingga dapat
mengakomodasi sesuatu yang tidak diharapkan.
Kontraktor/ Supplier profesional dan terpercaya.
– AGAR BERHASIL
Beberapa Ciri akibat bila tidak menerapkan manajemen proyek
Target waktu/deadline tidak tercapai,
Pekerjaan harus diulang atau terjadi duplikasi,
Budget/anggaran yang dilampaui,
Kemajuan proyek yang tidak jelas,
Konflik di antara staf selama penugasan diproyek,
Kompetensi yang kurang dari anggota tim proyek,
Perubahan lingkup proyek yang terus menerus,
Staf proyek menerapkan metode pengelolaan proyek sesuai
pengalaman dan selera sendiri sendiri dan tidak ada
standarisasi.
APA YANG TERJADI BILA MANAJEMEN PROYEK
– TIDAK DITERAPKAN
Berdasarkan riset di luar negeri maka “key industry areas”
yang terwakili didalam “The Project Management
Professional Association” adalah sebagai berikut:
Telekomunikasi…………………………………… 10 %
Management systems……..........…………… 6 %
Konstruksi ……..…………………………………… 7 %
Information Technology (IT)………………… 10 %
Sofware/computers……………………………… 11 %
Lain-lain (berbagai industri, termasuk Banking
Manufacturing, military, industry dll)…… 56%
• Kegiatan yang hanya satu kali terjadi
• Berjangka pendek
• Proses mengolah Sumber daya proyek (5m)
KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI
• Bersifat Unik
– Tidak ada yang sama persis
– Besifat sementara
– Melibatkan grup pekerja yang berbeda
• Dibutuhkan Sumber Daya
• Organisasi
Dalam pencapaian tujuan telah ditentukan 3 batasan
• Besarnya Biaya (Anggaran) yang dialokasikan
• Jadwal yang harus dipenuhi
• Mutu yang harus dipenuhi
Ketiganya disebut dengan tiga kendala (triple contrain)
ketiganya merupakan parameter penting bagi
penyelenggaraan proyek yang sering diasosiasikan sebagai
sasaran proyek
Ketiga batasan tersebut bersifat tarik menarik, dapat
digambarkan seperti gambar di bawah
SASARAN PROYEK KONSTRUKSI (Tiga
Kendala/Triple Constrain)
• Bagunan Sipil (jalan, jembatan, bendungan, dan
infrastruktur)
Ciri-ciri dari bangunan sipil adalah :
• Proyek konstruksi yang digunakan untuk mengendalikan alam agar
berguna bagi kepentingan manusia
§ Dilaksanakan pada lokasi yang luas dan panjang
§ Manajemen diperlukan untuk memecahkan masalah
JENIS-JENIS PROYEK KONSTRUKSI
Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui
suatu proses yang panjang yang di dalamnya dijumpai
banyak masalah yang harus diselesaikan.
• Adanya kebutuhan (need)
• Studi Kelayakan (feasibility study)
• Membuat penjelasan yang lebih rinci (briefing)
• Membuat rancangan awal (preleminary design)
• Membuat rancangan yang lebih rinci (design development dan detail
design)
• Melakukan Pengadaan (procurement/tender)
• Pelaksanaan (construction)
• Pemeliharaan dan persiapan penggunaan (maintenance & start up)
Adapun tahapan-tahapan proyek konstruksi
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Adanya Kebutuhan (Need)
Semua proyek konsruksi biasanya dimulai dari gagasan
dibangun berdasarkan kebutuhan (Need)
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi
biaya
• Meramalkan manfaat yang akan diperoleh
• Menyusun analisis kelayakan proyek
• Menganalisis dampak lingkungan yang akan terjadi
Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek
bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk
dilaksanakan
Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Penjelasan (Briefing)
Pada tahap ini pemilik proyek menjelaskan fungsi
proyek dan biaya yang diijinkan sehingga konsultan
perencana dapat dengan tepat menafsirkan keinginan
pemilik.
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga
ahli
• Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan
lapangan, merencanakan rancangan, taksiran biaya, persyaratan
mutu.
• Menyiapkan ruang lingkup kerja, jadwal, serta rencana pelaksanaan
• Membuat sketsa dengan skala tertentu sehingga dapat
menggambarkan denah dan batas-batas proyek.
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design)
yang lebih mendetail sesuai dengan keinginan dari
pemilik. Seperti membuat Gambar rencana, spesifikasi,
rencana anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan,
dan sebagainya.
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Mengembangkan ikthisiar proyek menjadi penyelesaian akhir
• Memeriksa masalah teknis.
• Meminta persetujuan akhir dari pemilik proyek
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Perancangan (Design)
• Mempersiapkan :
§ Rancangan terinci
§ Gambar kerja, spesifikasi dan jadwal
§ Daftar kuantitas
§ Taksiran biaya akhir
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Pengadaan/Pelelangan
(Procurement/Tender)
Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan
kontraktor yang akan mengerjakan proyek konstruksi
tersebut, atau bahkan mencari sub kontraktornya
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Prakulaifikasi
• Dokumen Kontrak
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Pelaksanaan (Construction)
Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan
yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah
dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan
biaya, waktu yang sudah disepakati, serta dengan mutu
yang telah disyaratkan.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah merencanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan semua oprasional di lapangan :
• Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah
§ Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
§ Perencanaan dan pengendalian organisasi lapangan
§ Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja
§ Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan
(Maintenance & Start Up)
Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar
bangunan yang telah sesuai dengan dokumen kontrak
dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
• Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data
selama pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing)
• Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakankerusakan
• Mempersiapkan petunjuk oprasional/pelaksanaan serta pedoman
pemeliharaan.
• Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PROYEK
KONSTRUKSI
Dana yang dikeluarkan harus termanfaatkan
se-efektif dan se-efisien mungkin.
Setiap proyek harus dapat diselesaikan dengan
waktu yang tidak boleh terlambat, mutu yang
sesuai dan biaya yang semurah mungkin.
Tingkat kebocoran anggaran harus se-minimal
mungkin
TUJUAN DAN SASARAN MANAJEMEN
PROYEK
MENGAPA PROYEK GAGAL
31
Masalah SDM.
– Kurangnya ketrampilan dan pengetahuan anggota
team.
– Kekurang Pengertian tentang sasaran bersama
– Kurangnya pembinaan team
Methodology
– Belum ada prosedur yang standar atau
– Penyusunan project prosedur yang tidak tepat
– Tidak dipakainya project prosedur yang telah disusun
dengan susah payah
Funding.
– Perencanaan pendanaan yang tidak sesuai
MENGAPA PROYEK GAGAL
32
Keterbatasan teknologi.
– Kekurangan penguasaan basis teknologi sebagai
sarana melaksanakan proyek.
– Tidak diperhitungkannya keperluan teknologi untuk
melaksanakan proyek pada waktu merencanakan
proyek.
– Kekurang mampuan dalam mengidentifikasikan
sumber-sumber teknologi yang diperlukan untuk
menunjang pelaksanaan proyek
– Belum tersedianya teknologi untuk melaksanakan
proyek.
Permainan Politik
– Pengutamaan kepentingan pribadi dan pemanfaatan
– proyek untuk pemenuhan hasrat pribadi.
sasaran harus jelas, metodologi yang tepat dan
pelaksana yang profesional
anggaran yang pasti tetapi realistis sesuai dana yang
tersedia
target waktu yang pasti tetapi realistis
team yang terkoordinir dan termotivasikan dengan baik
komunikasi yang simple tetapi efektif
pengambilan keputusan yang jelas dan mengarah
kedepan
perencanaan yang flexible sehingga dapat
mengakomodasi sesuatu yang tidak diharapkan.
Kontraktor/ Supplier profesional dan terpercaya.
– AGAR BERHASIL
Beberapa Ciri akibat bila tidak menerapkan manajemen proyek
Target waktu/deadline tidak tercapai,
Pekerjaan harus diulang atau terjadi duplikasi,
Budget/anggaran yang dilampaui,
Kemajuan proyek yang tidak jelas,
Konflik di antara staf selama penugasan diproyek,
Kompetensi yang kurang dari anggota tim proyek,
Perubahan lingkup proyek yang terus menerus,
Staf proyek menerapkan metode pengelolaan proyek sesuai
pengalaman dan selera sendiri sendiri dan tidak ada
standarisasi.
APA YANG TERJADI BILA MANAJEMEN PROYEK
– TIDAK DITERAPKAN
Berdasarkan riset di luar negeri maka “key industry areas”
yang terwakili didalam “The Project Management
Professional Association” adalah sebagai berikut:
Telekomunikasi…………………………………… 10 %
Management systems……..........…………… 6 %
Konstruksi ……..…………………………………… 7 %
Information Technology (IT)………………… 10 %
Sofware/computers……………………………… 11 %
Lain-lain (berbagai industri, termasuk Banking
Manufacturing, military, industry dll)…… 56%
Komentar